Senangnya di Sekolah..

Oktober 2012, saat sudah dapat kepastian untuk pindah ke Jakarta, Saya mulai browsing sekolah untuk Oi.

Kriteria nya cuman 2 searah dengan arah kantor saya dan Islamic full Day School.

Kondisi jalanan Jakarta yang macet – lah yang mendasari kriteria yang pertama. Yang kedua, kenapa harus full Day.. Lebih karena ‘nggak ada yang ‘megang’ Oi kalo dia cuman sekolah sampe siang‘.

Karena sepindahnya kami ke Jakarta, the eyangs nggak lagi tinggal sama kami. Sesekali mereka main ke Jakarta, tapi kadang stay di kampung halaman..

Sejak lahir, Oi nggak memang pernah ‘dipegang‘ pengasuh, dan dalam kurun waktu yang mepet gitu, rasanya nggak mungkin cari pengasuh yang bisa dipercaya. IMO looh yaaa.. 🙂

Setelah baca baca review di website nya, berkirim e – mail dengan kepala sekolahnya, dan survey oleh Pak suami. Akhirnya manteb nitipin Oi disini..

Cocok sama metode montessori nya yang dibungkus dalam balutan Islami, merasa bukan hanya Oi yang belajar – tapi juga kami orangtuanya. Beberapa seminar yang diadakan hampir di setiap bulannya, rasanya berguna banget buat jadi panduan sebagai orangtua.

Cukup surprise dengan seminar keuangan dari salah satu orang tua murid yang ternyata bekerja di QM F*nanc*al  dan kerjasama dengan klinik tumbuh kembang anak serta seminar bicara sex pada anak (sekolah ini bahkan cepat tanggap dalam merespon masalah pelecehan sexual pada anak yang sedang merebak dengan memberikan surat dan artikel underwear rule untuk orangtua) .

Paling takjub pas mengetahui kalau kehidupan manusia purba di 2 juta tahun  itu sama dengan 2 tahun pertama hidup seorang anak. Makanya nggak heran kalo anak suka “nyampah” in barang2 yang dianggapnya berharga ke suatu tempat rahasia 🙂 . Ungkapan “Belajar jangan sampai mengganggu bermain” 🙂  dan Ajakan untuk membiarkan anak corat coret tembok untuk meng – eksplore kreativitas nya juga dibahas dalam seminar yang berguna untuk mengembangkan imajinasi anak. Bahkan sekolah ini merelakan satu bagian temboknya sebagai ajang corat coret si anak. 🙂

Senang dengan jam akhir penjemputan yang jam 6 sore ituuh – menyesuaikan dengan jam pulang kantor saya dan kondisi jakarta yang  macet..

Awalnya bukan hal yang mudah, Oi sempat nangis saat ditinggal di 2 hari pertama sekolah, gampang sakit karena.. yaaaa namapun anak anak itu seharian ngumpul di ruangan yang sama , beberapa kali ngompol karena nahan pipis dan  susah makan.. karena harus makan sendiri dengan menu yang berbeda dengan di rumah.

Makanan memang disediakan 3 kali, dengan 2 snack pagi dan sore. Dan saya nggak meminta ‘menu khusus’ buat Oi.  Jadi buat akalinnya, pagi kita wajib – in Oi sarapan nasi di rumah – susu UHT dan 2 roti coklat buat dicemil pulang sekolah – dan makan malam (lagi) jam 8 malem.

Di rumah, kami variasikan masakan buat Oi. Kalau dulu Oi hanya mengenal sop, soto dan tumisan sederhana untuk sayur nya., Sekarang Oi sudah kenal sayur lodeh dan sayur bobor.

Pesen pesen sama bunda pendamping buat nawarin Oi untuk pipis dan juga pesen ke anaknya untuk tidak nahan pipis – nanti sakit – sudah besar – malu ah kalo ngompol 🙂 🙂

Dan tak lupa untuk Kasih vitamin biar kuat dan sehat selalu.. 🙂

Alhamdulilah… makin kesini anaknya makin enjoy.. susah kalo diajakin pulang.. Bahkan pernah ngomelin bundanya gara gara kecepetan jemput.. 🙂 🙂

“yaahh bunda inii.. kok sudah jemput, Oi masih mau main”

Bulan depan jadi bulan terakhir Oi sekolah disitu ya Nak.. Juli nanti – anak kicik ini sudah SD…

BUnda senang kalau Oi selalu semangat di sekolah., semoga begitu seterusnya. Bergaul yang baik dengan teman teman mu, belajar dengan hati riang, smoga Allah selalu melindungi Oi,,…